ISLAM DI AUSTRALIA
Makalah
Disusun untuk
memenuhi tugas
Mata kuliah : Geografi Islam
Dosen Pengampu
: Bpk Alfandi
Disusun oleh:
Nuristi
Uswatun Khasanah (1401036007)
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
I.
PENDAHULUAN
Islam memang bukan merupakan agama
mayoritas di Australia. Jumlah total umat Islam hanya 500 ribu atau sekitar 3%
dari jumlah penduduk total sebanyak 24 juta. Meskipun demikian,
Islam telah menjadi bagian dari kehidupan warga Australia. Islam juga menjadi bagian
sejarah dari negara berpenduduk asli bangsa Aborigin itu.
Fakta tersebut terungkap dalam laporan
International Centre for Muslim and non-Muslim Understanding (MnM)
pada University of South Australia, mengutip hasil sensus penduduk 2011.
Islam di Australia merupakan kelompok agama
terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa Agama“, dan Buddhisme. Menurut sensus
2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk
Australia adalah Muslim. Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan
identitas keagamaan, masyarakat Muslim Australia merupakan masyarakat yang
paling beragam secara etnis atau secara ras, dengan anggota dari berbagai latar
belakang etnis dan ras
Di Islamic Museum Australia, yang berada
di Anderson Road, Thornbury, Victoria, dijelaskan detail tentang sejarah
masuknya Islam di Australia. Museum
Islam pertama di Australia itu benar-benar mengenalkan Islam seutuhnya bagi
warga. Saat masuk ke museum, pada bagian pertama adalah pengenalan tentang
Islam, mulai dari sejarah Islam hingga pengertian dan rukun Islam serta
beberapa petikan ayat Alquran.
Menjadi kaum minoritas Islam di Australia tentu banyak menuai permasalahan
yang belum terselesaikan. Kategori masyarakat yang
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kelompok masyarakat lain
yang dominan maka hal itu menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh umat
muslim yan ada di Australia. Oleh karena itu melihat dari
masalah tersebut pemakalah mengangkat judul Islam di Australia yang akan dibahas dalam makalah
kami.
II.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Negara Australia?
2. Bagaimana awal mulanya masuknya Islam di Negara Australia?
3. Apa saja tantangan umat muslim di Australia ?
4. Bagaimana kondisi islam di Australia saat ini?
III.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Negara Australia
Pembentukan
Negara Australia tidak terlepas dari para penjelajah bangsa-bangsa Eropa yang
ingin memperluas wilayah kekuasaan dan pencarian keuntungan secara ekonomi
serta penjajahan. Penemuan Australia berawal dari orang Portugis yang
dipelopori Pedro Fernandesz de Quiros yang mengabdi pada kerajaan Spanyol
berlayar mencari daratan luas di selatan (tera Ausrtalis Incognito), dalam
pelayarannya terjadi pemberontakan, kemudian wakilnya Luis de Tores berlayar
diantara selat antara Pulau Papua dan Semenanjung York ia tidak menemukan
Asutralia tapi atas pengabdiannya selat antara Papua dan Australia dinamakan
selat Tores. Orang Belandalah yang dianggap penemu pertama bangsa Eropa
terhadap benua Australia yaitu Willian Janzs yang tiba di semenanjung Yoek
kemudian Dirk Hartog tanggal 25 Oktober 1616 di tiba di selatan Australia dan
menamakan benua ini dengan Het Land van de Eendracht.
Frederic
de Haoutman tahun 1619 tiba di Australia
Selatan tepatnya di Perth,kemudian Abel Tasman mendarat di Van Diemens land
(Tasmania) 21 November 1642. Bangsa Inggris kemudian menguasai seluruh
Ausrtalia bahkan Statenland atau New Zaeland setelah James Cook tiba di New
South Wales 23 Agustus 1776 dan mengklaim wilayah Australia sebagai milik
Inggris. Secara resmi Australia berdiri 26 Januari 1788 setelah 11 rombongan
kapal Inngris tiba di Sydney dan menancapkan bendera Inggris,nama Sydney
diambil dari Lord Sydney seorang Menteri Dalam Negeri sebagai penanggungjawab
pelayanann ini, 26 Januari menjadi hari nasional di Australia. Gerakan
mempersatukan seluruh Asutralia menjadi Negara berhasil diwujudkan tgl.1
Januari 1901 dengan nama Negara The Commonwealth of Australia.
B. Awal Masuknya Islam.
Sejarah
masuknya Islam ke Australia dimulai dari interaksi pertama kali nelayan yang
berasal dari Sulawesi Selatan (Indonesia) dengan penduduk asli di bagian Utara
Australia (Aborigin) pada sekitar tahun 1600.Nelayan dan pedagang Makassar tiba
dipeisisr utara Australia Barat ,Autralia Utara dan Queensland, orang Makassar
berdagang dengan penduduk Asli yaitu Aborigi,dan mencari teripang.Bukti-buki
dari kunjungan awal ini dapat ditemukan pada kesamaan beberapa kata
bahasa Makassar dengan orang Aborigin ,perkawinan antara Penduduk asli dan
orang Makassar pernah terjadi dan lokasi pemakaman orang-orang Makassar
ditemukan disekitar pesisir pantai. Tidak banyak jumlah Muslim yang tinggal di
Australia saat itu, sampai pada sekitar tahun 1860 serombongan penggembala onta
berasal dari Afganistan datang ke Australia menambah jumlah Muslim yang tinggal
di Australia.
Menurut Prof. Regina Ganter pakar keislaman di
Australia dan dosen Sejarah Universitas Griffith, Kehadiran Islam di Australia
terbukti jauh lebih awal dari tahun 1850-an, seperti yang selama ini menjadi
“sejarah resmi” kedatangan agama Islam, dan eksistensinya tidak dapat
dilepaskan dari orang Indonesia asal Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut Dr.
Mohamad Abdala Direkur Unit Kajian Islam Di Universitas Griffith (GIRU)
Brisbane,Queensland Australia, tentang hubungan antara orang-orang Makassar dan
masyarakat Aborigin telah terjadi sejak tahun 1600-an, “Jadi kehadiran Islam di
Australiajauhlebihawal.
Di
Australia, terdapat lebih dari 300 ribu orang penganut Islam dari sekitar 21
juta jiwa penduduk. Mereka umumnya adalah para migran dari kawasan Timur
Tengah, Asia dan Afrika. Pada abad ke 19 Australia mempunyai banyak wilayah
tanah yang kaya akan sumber daya alam yang belum tereksploitasi. Dengan mencoba
mempergunakan unta sebagai hewan pengangkut, Australia membutuhkan orang-orang
yang ahli dalam mengendarai dan mengoperasikan onta, maka didatangkanlah untuk
pertama kali orang-orang Afghanistan untuk mengoperasikan 24 onta tersebut, dan
tidak lama setelah itu berdatangan lebih banyak Muslim Afghanisthan ke
Australia. Sekitar 10.000 sampai 12.000 onta didatangkan ke Australia dalam
kurun waktu antara tahun1860 sampai 1907. Sekitar 3000 orang Muslim berasal
dari Afghanistan bekerja sebagai pengangkut barangbarang, air, serta makanan
dengan mempergunakan onta di daerah-daerah yang sulit.
Pada
sekitar tahun 1960 dan sekitar tahun 1970 dalam jumlah yang cukup besar terjadi
migrasi Muslim dari Lebanon dan Turki ke Australia, dimana jumlah Muslim
terbesar di Australia saat ini berasal dari ke dua Negara tersebut. Jumlah
Muslim terbesar yang tinggal di Australia saat ini berasal dari bangsa Arab,
dibandingkan dengan bangsa Arab lainnya Muslim yang berasal dari Lebanon
mempunyai jumlah terbesar dan sejarah migrasi yang lebih panjang/lama.
Migrasi
pertama bangsa Libanon ke Australia terjadi pada sekitar akhir tahun 1880-an.
Gelombang kedua migrasi terjadi antara tahun 1947 sampai dengan 1975, terutama
setelah terjadi perang antara bangsa Arab dan Israel pada tahun 1967. Gelombang
ke tiga terjadi pada tahun 1976 setelah terjadi perang sipil di Lebanon.Bangsa
Arab lain yang mempunyai populasi terbanyak di Australia adalah dari Mesir.
Seperti halnya bangsa Lebanon, migrasi bangsa Mesir ke Australia terbesar
terjadi setelah perang dunia II, migrasi ini terjadi dalam dua gelombang yaitu
antara tahun 1947 sampai dengan 1971, dan gelombang ke dua terjadi pada sekitar
akhir 1980.
C. Pertumbuhan
dan Perkembangan Islam Di Australia.
Islam di Australia merupakan kelompok agama
terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa Agama“, dan Buddhisme. Menurut sensus
2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk Australia adalah Muslim.
Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan identitas keagamaan, masyarakat
Muslim Australia merupakan masyarakat yang paling beragam secara etnis atau
secara ras, dengan anggota dari berbagai latar belakang etnis dan ras. Dengan
demikian, bagian-bagian berbeda di dalam komunitas Muslim Australia juga dapat
mendukung identitas tambahan, terbebas dari identitas Muslim mereka, sering
berhubungan dengan teman non-Muslim, di Australia maupun luar negeri.[1]
Meskipun kemunculannya sebagai agama di Australia
sering dianggap sebagai “baru” bagi warga non-Muslim Australia dan lebih
dikenal karena gelombang migrasi dari Dunia Muslim yang beragam termasuk
Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, Balkan di Eropa, Anak benua
India, dan Afrika Sub-Sahara faktanya, Islam memiliki sejarah yang panjang di
Australia. Sejarah ini merentang tidak hanya ke beberapa Muslim yang tiba
sebagai bagian dari kontak pertama Eropa dan masa kolonial, tapi juga ke masa
sebelumnya dan kemunculan awal Kristen sebagai agama non-pribumi yang dominan
jumlah penganutnya.
Perkembangan Islam di Australia sudah merambah
ke kalangan masyarakat Aborigin, suku asli Benua Kanguru tersebut. Makin
meningkatnya jumlah orang Aborigin yang memeluk Islam menjadi fenomena
tersendiri, meskipun jumlah peneliti memperdebatkan perihal makin meluasnya
pengaruh agama Islam dan alasan-alasan orang-orang Aborigin yang memilih
memeluk Islam.
Dalam pertemuan organisasi Society for the
Scientific Study of Religion di Baltimore tahun 2011 lalu, sejumlah
peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka tentang pernyataan
media dan komunitas Muslim di Australia yang menyebutkan bahwa makin
meningkatnya pemeluk Islam di kalangan masyarakat Aborigin, terutama di
kalangan anak mudanya merupakan kebangkitan Islam yang
melanda suku Aborigin.[2]
Dalam laporan International Centre
for Muslim and non-Muslim Understanding (MnM) pada University of South
Australia, mengutip hasil sensus penduduk 2011.
Jumlah total umat Islam menjadi
500 ribu atau sekitar 3% dari jumlah penduduk total sebanyak 24 juta. Dengan demikian, Islam telah
menjadi bagian dari kehidupan warga Australia. Islam juga menjadi bagian
sejarah dari negara berpenduduk asli bangsa Aborigin itu.
Ada beberapa bentuk perkembangan Islam yang
ada di Australia antara lain yaitu:
1.
Perkembangan
Masjid
Pada abad ke-20 M perkembangan masjid-masjid
di Australia cukup menggembirakan karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri.
Tahun 1907 didirikan masjid yang indak oleh arsitek Sharif Abosi dan Ismeth
Abidin. Pada tahun 1967 di Quesland didirikan masjid lengkap dengan Islamic
Center di bawah pimpinan Fethi Seit Mecca. Tahun 1970 di Mareeba diresmikan
masjid yang mampu menampung 300 jamaah dengan Imam Haji Abdul Lathif. Di kota
Sarrey Hill dibangun Masjid Raya Faisal bantuan Saudi Arabia. Kemudian di Sidney
dibangun masjid dengan biaya 900.000 dollar Amerika.[3]
Dalam melakukan aktifitas ibadah, Muslim di
Australia memilik sekitar 85 masjid dan 50 mushalla. Di samping itu di beberapa
daerah yang jauh dari masjid, beberapa Muslim berinisiatif menyewa gedung untuk
dijadikan tempat shalat Jum’at.
2.
Sarana
Pendidikan
Di Brisbane didirikan Quesland Islamic
Society untuk menyadarkan anak-anak Muslim mendirikan shalat dan
meningkatkan silaturahmi. Pelajarnya berasal dari Indonesia, India, Pakistan,
Turki, Afrika, Lebanon, dan Australia. Kemudian di Goulbourn
didirikan Goulbourn College of Advanced Education, yakni pendidikan guru
yang telah melahirkan sarjana muda, sarjana lengkap master.
3.
Organisasi-Organisasi
Islam
Di Australia ada beberapa organisasi
keislaman, di antaranya adalah Australian Federation of Islamim Councils (AFIC)
merupakan himpunan dewan-dewan Islam Australia berpusat di Sidney. Lalu ada Federation
of Islamic Societies yang merupakan Himpunan Masyarakat Muslim, terdiri
atas 35 organisasi masyarakat Muslim local dan 9 dewan Islam negara-negara
bagian. Moslem Student Asociation yaitu himpunan mahasiswa Muslim yang
menerbitkan majalah ‘Al-Manaar’ berbahasa Arab, Australia, dan Inggris. Ada
juga organisasi Muslimah bernama Moslem Women’s Center yang bertujuan
memberikan pelajaran keislaman dan pelajaran bahasa Inggris bagi kaum Muslimin
yang baru datang ke Australia dan bahasa Inggrisnya kurang lancar.[4]
Kegiatan keagamaan di Australia cukup semarak.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya majelis taklim atau kelompok-kelompok
pengajian yang ada. Bahkan beberapa gerakan Islam cukup aktif terlihat
melakukan berbagai aktifitas.
D. Tantangan Umat Muslim di Australia
Nadirsyah Hosen Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama di Australia mengungkapkan
bahwa tantangan yang dihadapi Muslim Australia adalah masalah ego. banyak dari kelompok
Muslim dari berbagai negara berkeinginan membangun masjid untuk kalangan
sendiri. Juga tak jarang, kelompok Muslim yang kebanyakan imigran ini justru
mendatangkan dai dari negara asal.
Hosen mengatakan bahwam umat Muslim di Australia
sulit untuk membangun masjid. Alasanya seperti keharusan memiliki tempat parkir
dan kebisingan dan juga
kegagalan umat Islam dalam menyiapkan
perencanaan pembangunan masjid.
Selain itu, tantangan lainnya adalah di
aspek sertifikat halal terutama tentang sulitnya mendapatkan makanan halal. Permasalahan ini
dikarenakan banyak rumah potong yang ingin menghasilkan daging halal hanya
dengan mempekerjakan orang Islam tanpa pemahamanan potong sesuai syariat Islam.
E. Masa Kejayaan dan Masa Kemunduran
Bagi umat Muslim di Australia sampai saat ini
masih merupakan proses masa perkembangan belum mencapai masa kejayaan apalagi
masa kemunduran.Beradasrkan sesnsus tahun 2006 Islam di Australia merupakan
kelompok agama terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa Agama“, dan Buddhisme.
Menurut sensus 2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk Australia
adalah Muslim.
Meskipun kemunculannya sebagai agama di Australia
sering dianggap sebagai “baru” bagi warga non-Muslim Australia dan lebih
dikenal karena gelombang migrasi dari Dunia Muslim yang beragam termasuk Timur
Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, Balkan di Eropa, Anak benua India, dan
Afrika Sub-Sahara faktanya, Islam memiliki sejarah yang panjang di Australia.
Sejarah ini merentang tidak hanya ke beberapa Muslim yang tiba sebagai bagian
dari kontak pertama Eropa dan masa kolonial, tapi juga ke masa sebelumnya dan
kemunculan awal Kristen sebagai agama non-pribumi yang dominan jumlah
penganutnya.
Faktor-faktor Islam di Australia belum mencapai
kejayaannya dan masih dianggap masih pada tahap berkembang adalah :
a.
Penduduk yang menganut Islam baru 3%
persen dari jumlah warga Negara Australia
b.
Latar belakang
etnis yang berasal dari berbagai Negara memerlukan waktu untuk mempersatukannya
c.
Belum adanya tokoh-tokoh Islam yang muncul di Australia baik tokoh politik,
tokoh ekonomi .tokoh ilmuwan maupun ketokohan nasional dalam keagamaan.
d.
Belum banyaknya lembaga pendidikan Islam yang representatif dan berkualitas.
e. Masalah
ego, banyak dari kelompok Muslim
dari berbagai negara berkeinginan membangun masjid untuk kalangan sendiri.
f.
Dalam penguasaan Ilmu pengetahuan dan Teknologi dari kaum Muslimin di Australia belummerata dan
mumpuni,masih tertinggal oleh kaum kulit putih keturunan Eropa
IV.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Umat Islam merupakan menjadi kaum
minoritas di Australia, padatahun 2011 penduduk
yang menganut Islam baru 3%
persen dari jumlah warga Negara Australia , Mereka
umumnya adalah para migran dari kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika.
Sebagai kaum yang minoritas islam di
Australia banyak menuai permasalahan khususnya ego dari para imigran yang
sebagian besar umat muslim namun berkiinginan membangun masjid untuk kalangan
sendiri.
Perkembangan Islam di Australia sudah merambah
ke kalangan masyarakat Aborigin. Ada berbagai
kemajuan tiap tahunnya terutama pembangunan masjid, memperbaiki pendidikan dan
membentuk organisasi-organisasi umat islam yang ada di Australia
[2] http://forum.muslim-menjawab.com/2011/01/13/perkembangan-islam-di-australia-sudah-merambah-ke-masyarakat-aborigin/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar